Friday 11 November 2011

KISAH NABI IBRAHIM A.S.

Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S.Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan."
Kerajaan Babylon pd masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalam keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta saranan-saranan yang menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mrk.Akan tetapi tingkatan hidup rohani mrk masih berada di tingkat jahiliyah. Mrk tidak mengenal Tuhan Pencipta mrk yang telah mengurniakan mrk dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan duniawi. Persembahan mrk adalah patung-patung yang mrk pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.

Raja mereka Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan mutlak.Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala perintahnya merupakan undang-undang yang tidak dpt dilanggar atau di tawar. Kekuasaan yang besar yang berada di tangannya itu dan kemewahan hidup yang berlebuh-lebihanyang ia nikmati lama-kelamaan menjadikan ia tidak puas dengan kedudukannya sebagai raja. Ia merasakan dirinya patut disembah oleh rakyatnya sebagai tuhan. Ia berfikir jika rakyatnya mahu dan rela menyembah patung-patung yang terbina dari batu yang tidal dpt memberi manfaat dan mendtgkan kebahagiaan bagi mrk, mengapa bukan dialah yang disembah sebagai tuhan.Dia yang dpt berbicara, dapat mendengar, dpt berfikir, dpt memimpin mrk, membawa kemakmuran bagi mrk dan melepaskan dari kesengsaraan dan kesusahan. Dia yang dpt mengubah orang miskin menjadi kaya dan orang yang hina-dina diangkatnya menjadi orang mulia. di samping itu semuanya, ia adalah raja yang berkuasa dan memiliki negara yang besar dan luas.

Di tengah-tengah masyarakat yang sedemikian buruknya lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia sebagai calun Rasul dan pesuruh Allah yang akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya,jauh-jauh telah diilhami akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa apa yang telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yang sesat yang menandakan kebodohan dan kecetekan fikiran dan bahwa persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus dibanteras dan diperangi agar mrk kembali kepada persembahan yang benar ialah persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.

Semasa remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya ia tidak bersemangat untuk menjajakan brg-brg itu bahkan secara mengejek ia menawarkan patung-patung ayahnya kepada calun pembeli dengan kata-kata:" Siapakah yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? "

Nabi Ibrahim Ingin Melihat Bagaimana Makhluk Yang Sudah
Mati Dihidupkan Kembali Oleh Allah

Nabi Ibrahim yang sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan persembahan berhala yang berlaku dalam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu mempertebalkan iman dan keyakinannya, menenteramkan 
hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yang mungkin esekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.Berserulah ia kepada Allah: " Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati."Allah menjawab seruannya dengan berfirman:Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku? "Nabi Ibrahim menjawab:" Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kukuh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu."

Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain.
Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tiap-tiap bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain.

Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan enpat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah YAng Maha Berkuasa dpt menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang tidak ada. Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dpt menghalangi atau menentangnya dan hanya kata "Kun" yang difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yang dikenhendaki " Fayakun". 

Nabi Ibrahim Berdakwah Kepada Ayah Kandungnya

Aazar, ayah Nabi Ibrahim tidak terkecuali sebagaimana kaumnya yang lain, bertuhan dan menyembah berhala bah ia adalah pedagang dari patung-patung yang dibuat dan dipahatnya sendiri dan drpnya orang membeli patung-patung yang dijadikan persembahan.
Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yang harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah menyedarkan ayah kandungnya dulu orang yang terdekat kepadanya bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan bodoh.Beliau merasakan bahawa kebaktian kepada ayahnya mewajibkannya memberi penerangan kepadanya agar melepaskan kepercayaan yang sesat itu dan mengikutinya beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yang halus ia dtg kepada ayahnya menyampaikan bahwa ia diutuskan oleh Allah sebagai nabi dan rasul dan bahawa ia telah diilhamkan dengan pengetahuan dan ilmu yang tidak dimiliki oleh ayahnya. Ia bertanya kepada ayahnya dengan lemah lembut gerangan apakah yang mendorongnya untuk menyembah berhala seperti lain-lain kaumnya padahal ia mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun tidak dpt mendtgkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah kerugian atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu adalah semata-mata ajaran syaitan yang memang menjadi musuh kepada manusia sejak Adam diturunkan ke bumi lagi. Ia berseru kepada ayahnya agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakannya berpaling dari berhala-berhala dan kembali menyembah kepada Allah yang menciptakan manusia dan semua makhluk yang dihidupkan memberi mrk rezeki dan kenikmatan hidup serta menguasakan bumi dengan segala isinya kepada manusia.

Aazar menjadi merah mukanya dan melotot matanya mendengar kata-kata seruan puteranya Nabi Ibrahim yyang ditanggapinya sebagai dosa dan hal yang kurang patut bahwa puteranya telah berani mengecam dan menghina kepercayaan ayahnya bahkan mengajakkannya untuk meninggalkan kepercayaan itu dan menganut kepercayaan dan agama yang ia bawa. Ia tidak menyembunyikan murka dan marahnya tetapi dinyatakannya dalam kata-kata yang kasar dan dalam maki hamun seakan-akan tidak ada hunbungan diantara mereka. IA berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar: " Hai Ibrahim! Berpalingkah engkau dari kepercayaan dan persembahanku ? Dan kepercayaan apakah yang engkau berikan kepadaku yang menganjurkan agar aku mengikutinya? Janganlah engkau membangkitkan amarahku dan cuba mendurhakaiku.Jika engkau tidak menghentikan penyelewenganmu dari agama ayahmu tidak engkau hentikan usahamu mengecam dan memburuk-burukkan persembahanku, maka keluarlah engkau dari rumahku ini. Aku tidak sudi bercampur denganmu didalam suatu rumah di bawah suatu atap. Pergilah engkau dari mukaku sebelum aku menimpamu dengan batu dan mencelakakan engkau."

Nabi Ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan kata-kata kasarnya dengan sikap tenang, normal selaku anak terhadap ayah seray berkaat: " Oh ayahku! Semoga engkau selamat, aku akan tetap memohonkan ampun bagimu dari Allah dan akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah. Mudah-mudahan aku tidak menjadi orang yang celaka dan malang dengan doaku utkmu." Lalu keluarlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah ayahnya dalam keadaan sedih dan prihati karena tidak berhasil mengangkatkan ayahnya dari lembah syirik dan kufur. 

Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala

Kegagalan Nabi Ibrahim dalam usahanya menyedarkan ayahnya yang tersesat itu sangat menusuk hatinya karena ia sebagai putera yang baik ingin sekali melihat ayahnya berada dalam jalan yang benar terangkat dari lembah kesesatan dan syirik namun ia sedar bahwa hidayah itu adalah di tangan Allah dan bagaimana pun ia ingin dengan sepenuh hatinya agar ayahnya mendpt hidayah ,bila belum dikehendaki oleh Allah maka sia-sialah keinginan dan usahanya.
Penolakan ayahnya terhadap dakwahnya dengan cara yang kasar dan kejam itu tidak sedikit pun mempengaruhi ketetapan hatinya dan melemahkan semangatnya untuk berjalan terus memberi penerangan kepada kaumnya untuk menyapu bersih persembahan-persembahan yang bathil dan kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan dengan tauhid dan iman kepada Allah dan Rasul-Nya

Nabi Ibrahim tidak henti-henti dalam setiap kesempatan mengajak kaumnya berdialog dan bermujadalah tentang kepercayaan yang mrk anut dan ajaran yang ia bawa. Dan ternyata bahwa bila mrk sudah tidak berdaya menilak dan menyanggah alasan-alasan dan dalil-dalil yang dikemukakan oleh Nabi Ibrahim tentang kebenaran ajarannya dan kebathilan kepercayaan mrk maka dalil dan alasan yang usanglah yang mrk kemukakan iaitu bahwa mrk hanya meneruskan apa yang oleh bapa-bapa dan nenek moyang mrk dilakukan dan sesekali mrk tidak akan melepaskan kepercayaan dan agama yang telah mrk warisi.

Nabi Ibrahim pd akhirnya merasa tidak bermanfaat lagi berdebat dan bermujadalah dengan kaumnya yang berkepala batu dan yang tidak mahu menerima keterangan dan bukti-bukti nyata yang dikemukakan oleh beliau dan selalu berpegang pada satu-satunya alasan bahwa mrk tidak akan menyimpang dari cara persembahan nenek moyang mrk, walaupun oleh Nabi Ibrahim dinyatakan berkali-kali bahwa mrk dan bapa-bapa mrk keliru dan tersesat mengikuti jejak syaitan dan iblis.
Nabi Ibrahim kemudian merancang akan membuktikan kepada kaumnya dengan perbuatan yang nyata yang dapat mrk lihat dengan mata kepala mrk sendiri bahwa berhala-berhala dan patung-patung mrk betul-betul tidak berguna bagi mrk dan bahkan tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Adalah sudah menjadi tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan Babylon bahwa setiap tahun mrk keluar kota beramai-ramai pd suatu hari raya yang mrk anggap sebagai keramat. Berhari-hari mrk tinggal di luar kota di suatu padang terbuka, berkhemah dengan membawa bekalan makanan dan minuman yang cukup. Mrk bersuka ria dan bersenang-senang sambil meninggalkan kota-kota mrk kosong dan sunyi. Mrk berseru dan mengajak semua penduduk agar keluar meninggalkan rumah dan turut beramai -ramai menghormati hari-hari suci itu. Nabi Ibrahim yang juga turut diajak turut serta berlagak berpura-pura sakit dan diizinkanlah ia tinggal di rumah apalagi mrk merasa khuatir bahwa penyakit Nabi Ibrahim yang dibuat-buat itu akan menular dan menjalar di kalangan mrk bila ia turut serta.

" Inilah dia kesempatan yang ku nantikan," kata hati Nabi Ibrahim tatkala melihat kota sudah kosong dari penduduknya, sunyi senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung yang berkicau, suara daun-daun pohon yang gemerisik ditiup angin kencang. Dengan membawa sebuah kapak ditangannya ia pergi menuju tempat beribadatan kaumnya yang sudah ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya deretan patung-patung yang terlihat diserambi tempat peribadatan itu. Sambil menunjuk kepada semahan bunga-bunga dan makanan yang berada di setiap kaki patung berkata Nabi Ibrahim, mengejek:" Mengapa kamu tidak makan makanan yang lazat yang disaljikan bagi kamu ini? Jawablah aku dan berkata-katalah kamu."
Kemudian disepak, ditamparlah patung-patung itu dan dihancurkannya berpotong-potong dengan kapak yang berada di tangannya. Patung yang besar ditinggalkannya utuh, tidak diganggu yang pada lehernya dikalungkanlah kapak Nabi Ibrahim itu.

Terperanjat dan terkejutlah para penduduk, tatkala pulang dari berpesta ria di luar kota dan melihat keadaan patung-patung, tuhan-tuhan mrk hancur berantakan dan menjadi potongan-potongan terserak-serak di atas lantai. Bertanyalah satu kepada yang lain dengan nada hairan dan takjub: "Gerangan siapakah yang telah berani melakukan perbuatan yang jahat dan keji ini terhadap tuhan-tuhan persembahan mrk ini?" Berkata salah seorang diantara mrk:" Ada kemungkinan bahwa orang yang selalu mengolok-olok dan mengejek persembahan kami yang bernama Ibrahim itulah yang melakukan perbuatan yang berani ini." Seorang yang lain menambah keterangan dengan berkata:" Bahkan dialah yang pasti berbuat, karena ia adalah satu-satunya orang yang tinggal di kota sewaktu kami semua berada di luar merayakan hari suci dan keramat itu." Selidik punya selidik, akhirnya terdpt kepastian yyang tidak diragukan lagi bahwa Ibrahimlah yang merusakkan dan memusnahkan patung-patung itu. Rakyat kota beramai-ramai membicarakan kejadian yang dianggap suatu kejadian atau penghinaan yang tidak dpt diampuni terhadap kepercayaan dan persembahan mrk. Suara marah, jengkel dan kutukan terdengar dari segala penjuru, yang menuntut agar si pelaku diminta bertanggungjawab dalam suatu pengadilan terbuka, di mana seluruh rakyat penduduk kota dapat turut serta menyaksikannya.

Dan memang itulah yang diharapkan oleh Nabi Ibrahim agar pengadilannya dilakukan secara terbuka di mana semua warga masyarakat dapat turut menyaksikannya. Karena dengan cara demikian beliau dapat secara terselubung berdakwah menyerang kepercayaan mrk yang bathil dan sesat itu, seraya menerangkan kebenaran agama dan kepercayaan yang ia bawa, kalau diantara yang hadir ada yang masih boleh diharapkan terbuka hatinya bagi iman dari tauhid yang ia ajarkan dan dakwahkan.
Hari pengadilan ditentukan dan datang rakyat dari segala pelosok berduyung-duyung mengujungi padang terbuka yang disediakan bagi sidang pengadilan itu.

Ketika Nabi Ibrahim datang menghadap para hakim yang akan mengadili ia disambut oleh para hadirin dengan teriakan kutukan dan cercaan, menandakan sangat gusarnya para penyembah berhala terhadap beliau yang telah berani menghancurkan persembahan mrk.
Ditanyalah Nabi Ibrahim oleh para hakim:" Apakah engkau yang melakukan penghancuran dan merusakkan tuhan-tuhan kami?" Dengan tenang dan sikap dingin, Nabi Ibrahim menjawab:" Patung besar yang berkalungkan kapak di lehernya itulah yang melakukannya. Cuba tanya saja kepada patung-patung itu siapakah yang menghancurkannya." Para hakim penanya terdiam sejenak seraya melihat yang satu kepada yang lain dan berbisik-bisik, seakan-akan Ibrahim yang mengandungi ejekan itu. Kemudian berkata si hakim:" Engkaukan tahu bahwa patung-patung itu tidak dapat bercakap dan berkata mengapa engkau minta kami bertanya kepadanya?" Tibalah masanya yang memang dinantikan oleh Nabi Ibrahim,maka sebagai jawapan atas pertanyaan yang terakhir itu beliau berpidato membentangkan kebathilan persembahan mrk,yang mrk pertahankan mati-matian, semata-mata hanya karena adat itu adalah warisan nenek-moyang. Berkata Nabi Ibrahim kepada para hakim itu:" Jika demikian halnya, mengapa kamu sembah patung-patung itu, yang tidak dapat berkata, tidak dapat melihat dan tidak dapat mendengar, tidak dapat membawa manfaat atau menolak mudharat, bahkan tidak dapat menolong dirinya dari kehancuran dan kebinasaan? Alangkah bodohnya kamu dengan kepercayaan dan persembahan kamu itu! Tidakkah dapat kamu berfikir dengan akal yang sihat bahwa persembahan kamu adalah perbuatan yang keliru yang hanya difahami oleh syaitan. Mengapa kamu tidak menyembah Tuhan yang menciptakan kamu, menciptakan alam sekeliling kamu dan menguasakan kamu di atas bumi dengan segala isi dan kekayaan. Alangkah hina dinanya kamu dengan persembahan kamu itu."

Setelah selesai Nabi Ibrahim menguraikan pidatonya iut, para hakim mencetuskan keputusan bahawa Nabi Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai ganjaran atas perbuatannya menghina dan menghancurkan tuhan-tuhan mrk, maka berserulah para hakim kepada rakyat yang hadir menyaksikan pengadilan itu:" Bakarlah ia dan belalah tuhan-tuhanmu , jika kamu benar-benar setia kepadanya." 

Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup

Keputusan mahkamah telah dijatuhakan.Nabi Ibrahim harus dihukum dengan membakar hidup-hidup dalam api yang besar sebesar dosa yang telah dilakukan. Persiapan bagi upacara pembakaran yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat sedang diaturkan. Tanah lapang bagi tempat pembakaran disediakan dan diadakan pengumpulan kayu bakar dengan banyaknya dimana tiap penduduk secara gotong-royong harus mengambil bahagian membawa kayu bakar sebanyak yang ia dapat sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan persembahan mrk yang telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim.

Berduyun-duyunlah para penduduk dari segala penjuru kota membawa kayu bakar sebagai sumbangan dan tanda bakti kepada tuhan mrk. Di antara terdapat para wanita yang hamil dan orang yang sakit yang membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperolehi barakah dari tuhan-tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka atau melindungi yang hamil di kala ia bersalin.
Setelah terkumpul kayu bakar di lanpangan yang disediakan untuk upacara pembakaran dan tertumpuk serta tersusun laksan sebuah bukit, berduyun-duyunlah orang datang untuk menyaksikan pelaksanaan hukuman atas diri Nabi Ibrahim. Kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yang dahsyat yang sedang berterbangan di atasnya berjatuhan terbakar oleh panasnya wap yang ditimbulkan oleh api yang menggunung itu. Kemudian dalam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim didtgkan dan dari atas sebuah gedung yang tinggi dilemparkanlah ia kedalam tumpukan kayu yang menyala-nyala itu dengan iringan firman Allah:" Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim."

Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat ia dilemparkan ke dalam bukit api yang menyala-nyala itu, Nabi Ibrahim tetap menunjukkan sikap tenang dan tawakkal karena iman dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi makanan api dan kurban keganasan orang-orang kafir musuh Allah. Dan memang demikianlah apa yang terjadi tatkala ia berada dalam perut bukit api yang dahsyat itu ia merasa dingin sesuai dengan seruan Allah Pelindungnya dan hanya tali temali dan rantai yang mengikat tangan dan kakinya yang terbakar hangus, sedang tubuh dan pakaian yang terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api, hal mana merupakan suatu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya, Nabi Ibrahim, agar dapat melanjutkan penyampaian risalah yang ditugaskan kepadanya kepada hamba-hamba Allah yang tersesat itu.

Para penonton upacara pembakaran hairan tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim keluar dari bukit api yang sudah padam dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh dengan pakaiannya yang tetap berda seperti biasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api sedikit jua pun. Mereka bersurai meninggalkan lapangan dalam keadaan hairan seraya bertanya-tanya pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yang ajaib itu berlaku, padahal menurut anggapan mereka dosa Nabi Ibrahim sudah nyata mendurhakai tuhan-tuhan yang mereka puja dan sembah.Ada sebahagian drp mrk yang dalam hati kecilnya mulai meragui kebenaran agama mrk namun tidak berani melahirkan rasa ragu-ragunya itu kepada orang lain, sedang para pemuka dan para pemimpin mrk merasa kecewa dan malu, karena hukuman yang mrk jatuhkan ke atas diri Nabi Ibrahim dan kesibukan rakyat mengumpulkan kayu bakar selama berminggu-minggu telah berakhir dengan kegagalan, sehingga mrk merasa malu kepada Nabi Ibrahim dan para pengikutnya.

Mukjizat yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalam kepercayaan sebahagian penduduk terhadap persembahan dan patung-patung mrk dan membuka mata hati banyak drp mrk untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak kurang drp mrk yang ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim, namun khuatir akan mendapat kesukaran dalam penghidupannya akibat kemarahan dan balas dendam para pemuka dan para pembesarnya yang mungkin akan menjadi hilang akal bila merasakan bahwa pengaruhnya telah bealih ke pihak Nabi Ibrahim.



Peran Babilonia terhadap Nabi Ibrahim adalah bahwa dari sinilah kemungkinan ..



















Nabi Ibrahim Berdakwah Kepada Ayah Kandungnya




















kisah misteri di rumah sakit

Saya ingin berkongsi kisah yang berlaku 6 tahun yang lalu. Waktu itu, saya sedang menjalani "attachment" tahun akhir sebagai pelajar jururawat di sebuah rumah sakit.

Ketika saya menyemak "case note", seorang pembantu jururawat meminta tolong untuk mengangkat seorang pesakit. Encik Lim - Nama sebenar tidak digunakan dalam kisah ini - dijumpai terbaring di lantai bersebelahan dengan katil beliau. Apabila diperiksa kawasan itu, saya lihat palang katil tidak diturunkan. Kami juga tidak mendengar sembarang benda yang jatuh dari stesen jururawat kami yang berhampiran. Lim masih tidur bila dijumpai.

Kami pun angkat Lim ke katil. Tiada bengkak atau benjol yang kami jumpa di badan beliau. Mesin tekanan darah menunjukkan angka yang normal. Lantas saya pergi ke bilik sebelah untuk laporkan kejadian tersebut kepada Staff Nurse Jane. Apa yang menghairankan saya adalah, simpulan pada "3 point restrainer" tidak dibuka. Lim diikat pada kedua belah tangan dan pinggang untuk menghalang beliau dari panjat keluar dari katil. Lim juga dipasangkan dengan sarung tangan untuk menyusahkan beliau dari membuka ikatan tersebut.

Tanpa memikirkan yang bukan bukan saya pun pergi ke bilik sebelah sekali lagi bersama Jane untuk menjenguk Lim. Saya nampak Tan yang katilnya berhadapan dengan Lim, menundingkan jarinya ke dinding seperti hendak menunjukkan sesuatu. Tan berkata" Qui... Qui...Qui... Qui....". Ia bermaksud hantu dalam bahasa Tiong Hua. Dalam keadaan seram saya beristighfar banyak-banyak untuk menenangkan jiwa saya yang berkecamuk pada waktu itu. Bilik yang tidak berhawa dingin itu tiba-tiba terasa sejuk. Terus-terang saya katakan saya tidak dapat melihat benda yang dimaksudkan oleh Tan. Saya pun menoleh ke arah Jane dan bertanya kepada beliau. Jane menggelengkan kepala sambil menenangkan Tan yang dalam ketakutan. Setelah Tan tidur, kami pun beredar untuk menyiapkan laporan.

Saya dan Jane rehat di pantri setelah tugasan kami selesai. Kami bercerita kisah pagi itu kepada Senior Staff Nurse Watie yang telah lama berkerja di sana. Watie memberitahu kami bahawa para pesakit memang pernah mengadu kepadanya. Mereka nampak jelmaan yang bersarungkan kain putih. Ia akan terbang dari tingkap ke tingkap. Makhluk itu dikatakan berambut panjang dan mempunyai wajah yang amat menggerunkan. Walaupun Watie tidak pernah melihat makhluk itu, dia pernah mendengar suara yang sayu. Ia bagaikan suara esakkan wanita yang menangis dari sudut sebuah bilik. Tempat yang dimaksudkan adalah bilik di mana kami menjumpai Lim baring di lantai. Sekian. Terima kasih.

12 cara mengatasi lemak di perut


KapanLagi.com - Tiap wanita memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Bicara soal tubuh, ada yang menganggap payudaranya kurang mengembang, merasa matanya terlalu sipit, kulit terlalu hitam, dan yang paling sering menjadi keluhan adalah tumpukan lemak di perut yang membuat kita seolah bunting padahal kita tidak sedang hamil. Perut buncit ternyata tak hanya berpengaruh pada keindahan penampilan seorang wanita, namun juga bisa menimbulkan banyak penyakit, seperti timbulnya rasa panas dalam perut, diabetes, jantung, stroke, dan kanker.
Namun, berita bagusnya ada cara cepat untuk menghilangkan lemak di perut kita. Beberapa di antaranya mungkin bisa membuat dahi Anda mengkerut. Namun, tak ada salahnya untuk dicoba bukan?!

Anda harus lebih sering makan.
Jangan terlalu senang atau curiga dulu! Makan sesering mungkin ini disertai dengan pengurangan porsi. Makanlah 5-6 kali dalam sehari dengan porsi kecil, karena hal ini akan membuat Anda selalu terisi dan tidak makan terlalu banyak. Selain itu, sering makan juga baik buat sistem metabolisme tubuh kita.

Jangan abaikan sarapan!
Jika Anda tak mengisi perut setelah berjam-jam kosong karena waktu tidur semalam, maka perut akan mendapat sinyal 'lapar'. Dan ini tidak baik buat proses metabolisme. Jika proses tak lancar dan terganggu, maka hanya sedikit kalori saja yang bakal terbakar.

Pilih menu makanan dengan hati-hati.
Cobalah makan makanan yang mengandung serat (karena serat baik untuk memperlancar proses pembakaran dalam tubuh), seperti beras merah, gandum, sayuran, buah, susu skim, ayam dan daging bebas lemak, seafood, dan putih telur. Sebaliknya, hindari konsumsi makanan 'gudang lemak' seperti pizza, burger, gorengan, kue-kue, dan gula.

Makanlah perlahan.
Biasakan untuk menyuapkan sedikit demi sedikit makanan ke dalam mulut lalu kunyah perlahan. Ini akan mencegah Anda makan banyak dan bisa meringankan kerja pencernaan lambung.

Lakukan olahraga
Jalan kaki, jogging, aerobik, dan bersepeda merupakan pilihan olahraga terbaik yang bisa membuat perut jadi kurus. Jika Anda berolahraga sebelum sarapan, maka lemak dalam tubuhlah yang akan terbakar, karena belum ada pemasukan makanan dalam lambung. Ini bagus sekali untuk perampingan perut.

Minum, minum, dan minum lagi!
Menjaga tubuh tetap dalam keadaan hidrasi merupakan salah satu hal penting untuk melunturkan lemak dalam perut. Karena jika Anda dehidrasi, maka liver takkan bekerja maksimal dan proses pembakaran pun jadi kurang efektif. Minumlah banyak air dan juga green tea yang bisa menetralkan efek dari makanan berlemak.

Tidurlah lebih.
Jika Anda tidur kurang dari 7-8 jam per malam, Anda akan menemukan kesulitan untuk bersemangat dan berenergi pada keesokan harinya. Tak hanya mempengaruhi kinerja, namun juga nafsu makan Anda. Studi menemukan bahwa seseorang yang selalu/ sering dalam keadaan lelah cenderung memiliki metabolisme yang lambat. Jadi, pastikan Anda tidur cukup dan nyenyak tiap malam.

Kurangi konsumsi alkohol.
Alkohol berefek ke liver, karena mengkonsumsi minuman beralkohol dapat memperlambat proses pembakaran di dalam tubuh. Sewaktu-waktu jika ingin minum atau sedang dalam perjamuan, maka pilihlah segelas anggur merah, bukan karena rendah karbohidrat saja, namun anggur merah juga mengandung manfaat positif lainnya.

Pilihlah jalan yang panjang.
Hindari jalan pintas! Untuk meningkatkan gerak tubuh dan metabolisme tubuh, maka pilihlah jalan yang lebih panjang, memutar, naik tangga, dan lain-lain.

Kurangi konsumsi garam.
Garam menahan air dalam lambung. Ini membuat perut kelihatan buncit. Junk food merupakan makanan yang terkenal kaya akan garam. Demikian juga dengan keripik asin. So, leave it!

Hindari stres.
Stres bisa menaikkan berat badan. Bukan hanya karena kita jadi lebih plong untuk makan lebih banyak, namun saat tubuh mendeteksi adanya stres, maka banyak hormon dilepaskan sehingga kerja metabolisme terpengaruhi. Stres menggagalkan perampingan perut.

Tetaplah semangat.
Milikilah pikiran positif dan menyenangkan yang membuat Anda tetap bersemangat. Lupakan masa lalu, terutama hal-hal yang menimbulkan kesedihan. Maafkan diri sendiri dan orang lain. Bersyukurlah untuk keberadaan diri Anda. Nikmatilah keindahan di sekitar Anda. Sikap mental positif ini akan berpengaruh pada hormon yang diproduksi oleh tubuh. Jadi, berikan selalu sinyal positif pada tubuh Anda. (allwotlk/meg)

Thursday 10 November 2011

pengungsian bangunan kali 2

10 November 2011 telah berlangsung program pengungsian bangunan SK Seri Makmur dengan Kerjasama Jabatan Bomba dan Penyelamat Sungai Besar.

Wednesday 9 November 2011

satu malam di bilik hatel

Kejadian yang akan saya ceritakan ini berlaku pada Disember 1988, hari terakhir percutian kami sekeluarga.  Kami singgah dibandar Melaka dalam perjalanan pulang selepas bercuti empat hari di Kuala Lumpur.  Kami menginap disebuah hotel di ibukota Melaka.  Selepas berehat. kami empat beranak dan seorang anak saudara isteri saya, pergi ke bandar hilir untuk membeli belah dan melihat lihat pemandangan pusat bandar Melaka yang yang bersejarah itu.  Kami pulang ke hotel sekitar 8 malam kerana suasana bandar MElaka telahpun sunyi.  Oleh kerana keletihan, anak perempuan kami yang ketika itu berusia dua tahun, terus tidur.  Isteri, anak saya dan anak saudara kami berbual bual sambil menonton televisyen.  Sekitar 11 malam, mereka semua tidur, sementara saya membaca akhbar.  Televisyen tidak saya matikan.

  Sekitar pukul 12.15 malam, ketika saya sedang menonton televisyen, tiba-tiba dari bilik air saya mendengar seperti ada orang mandi.  Bunyi curahan air dan paip air mengalir dalam air jelas kedengaran.  Saya tidak pedulikan kerana mulanya saya sangka mungkin orang bilik sebelah yang bermandi tengah malam.  Tetapi bunyi curahan air orang mandi terus didengar.  Saya macam tidak percaya, dan mula merasa seram.  Untuk menghilangkan rasa takut, saya terus membaca ayat-ayat suci al-Quran.  Saya juga tidak berani untuk memeriksa sekiranya betul-betul ada orang didalam bilik air.
  Saya tidak kejutkan isteri saya kerana tidak mahu dia merasa takut.  Mujur beliau dan anak kecil kami juga tidak bangun.  Bunyi orang mandi itu hilang selepas 10 minit.  Saya teruskan jugak membaca ayat-ayat suci untuk menjauhkan daripada gangguan lain selanjutnya.  Kemudian saya cuba melelapkan mata tetapi tidak dapat tidur semalaman itu sehinggalah pagi.  Saya tidak menceritakan kejadian yang saya alami itu pada isteri dan anak anak saya sehingga beberapa hari selepas pulang ke Singapura

lembaga tua di sekijang bendera

Kejadian yang akan saya ceritakan ini berlaku beberapa tahun yang lalu, sewaktu saya, kawan-kawan sedarjah dan guru kami berkhemah di Pulau Sekijang Bendera (St John's Island).  Kami menginap disebuah rumah yang tidak berkerusi meja.  Yang ada hanyalah beberapa katil bertingkat yang berderetan dan dan sebuah kipas angin berdiri.  Pada malam pertama, kami tidur awal awal lagiu kerana kepenatan.  Pada kira kira 2.30 pagi, kami tersentak dan terus terbangun apabila mendengar suara orang menjerit.

  Yati, salah seorang rakan kami, sedang memandang kearah salah sebuah tingkap yang ternganga luas.  Mukanya pucat lesi, seperti orang dalam ketakutan.  Saya dan rakan rakan cuba menenangkannya.  Beberapa minit kemudian, Yati menceritakan bahawa dia ternampak satu lembaga berambut panjang dengan anggota dan pakaian berwarna putih sambil melambai lambaikan tangannya.  Menurut Yati, dia menjerit sekuat hatinya apabila lembaga itu mengilai sebelum meghilang.    Saya cuba meyakinkan Yati bahawa apa yang dialaminya otu hanyalah satu mimpi atau imaginasinya sahaja, kerana saya memang tidak percaya dengan hantu atau apa bentuk tahyul sekalipun.  Tetapi
Yati tetap mendakwa apa yang dilihatnya benar benar berlaku.  Pada keesok malamnya, sebelum tidur, saya telah menutup semua tingkap dan pintu memandangkan cuaca begitu sejuk sekali.  Belum lam dibuai mimpi, saya terjaga kerana terasa begitu sejuk hinggkan seluruh badan saya menggigil.

  Saya melirikkan mata kearah tingkap dan pintu; semuanya terkunci rapi.  Tetapi apabila mata saya menyorot ke araj kipas angin disitu, hati saya tersentak apabila terpandang seorang tua sedang berdiri tegak - betul betul ditempat kipas angin itu.  Orang tua itu seperti meniup niup dan memusingkan kepalanya ke kiri dan kanan - sama seperti kipas angin lagaknya.
  Apakah kipas angin itu telah menjelma sebagai lembaga tua apabila malam menjelma?  Hati saya bertanya sendiri.  Saya dapat merasakan tiupannya itu dengan jlas, walaupun saya berjauhan daripadanya.  Kerana terlalu takut, saya memaksa diri saya tidur.
  Pada keesokkan paginya, saya menceritakan kejadian tersebut pada guru saya.  Anehnya, bukan saya seorang sahaja yang telah melihat lembaga wanita tua itu, malah guru saya juga.  Kerana tidak mahu kejadian aneh itu berulang, kami pun berkemas pulang ke tanah besar Singapura pada saat itu jugak.

arwah ibu lawat mayat anak


Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz yang bertugas memandikan mayat orang Islam di hospital. Lebih kurang jam 3.30 pagi, saya menerima panggilan dari Hospital Tengku Ampuan Rahimah, Klang, Selangor untuk menguruskan jenazah lelaki yang sudah seminggu tidak dituntut. Di luar bilik mayat itu cukup dingin dan gelap serta sunyi dan hening.

Hanya saya dan seorang penjaga bilik tersebut yang berada dalam bilik berkenaan. Saya membuka dengan hati-hati penutup muka jenazah. Kulitnya putih,badannya kecil dan berusia awal 20-an. Allah Maha Berkuasa.


Tiba-tiba saya lihat muka jenazah itu sedikit demi sedikit bertukar menjadi hitam. Mulanya saya tidak menganggap ia sebagai aneh, namun apabila semakin lama semakin hitam, hati saya mula bertanya-tanya. Saya terus menatap perubahan itu dengan teliti, sambil di hati tidak berhenti-henti me
mbaca ayat-ayat suci Al-Quran. Detik demi detik berlalu,wajah jenazah semakin hitam.

Selepas lima minit berlalu,barulah ia berhenti bertukar warna. Ketika itu wajah mayat berkenaan tidak lagi putih seperti warna asalnya,tetapi hitam seperti terbakar. Saya keluar dari bilik berkenaan dan duduk termenung memikirkan kejadian aneh yang berlaku itu. Pelbagai pertanyaan timbul di kepala saya; apakah yang sebenarnya telah terjadi? Siapakah pemuda itu? Mengapa wajahnya bertukar hitam? Persoalan demi persoalan muncul di fikiran saya.

Sedang saya termenung tiba-tiba saya dapati ada seorang wanita berjalan menuju ke arah saya. Satu lagi pertanyaan timbul, siapa pula wanita ini yang berjalan seorang diri di bilik mayat pada pukul 4.00 Semakin lama dia semakin hampir, dan tidak lama kemudian berdiri di hadapan saya. Dia berusia 60-an dan memakai baju kurung. Ustaz," kata wanita itu. "Saya dengar anak saya meninggal dunia dan sudah seminggu mayatnya tidak dituntut. Jadi saya nak tengok jenazahnya." kata wanita berkenaan dengan lembut.

Walaupun hati saya ada sedikit tanda tanya,namun saya me
mbawa juga wanita itu ke tempat jenazah tersebut. Saya tarik laci 313 dan buka kain penutup wajahnya. "Betulkah ini mayat anak mak cik?"tanya saya. "Mak cik rasa betul... tapi kulitnya putih." "Makcik lihatlah betul-betul." kata saya. Selepas ditelitinya jenazah berkenaan, wanita itu begitu yakin yang mayat itu adalah anaknya. Saya tutup kembali kain penutup mayat dan menolak kembali lacinya ke dalam dan membawa wanita itu keluar dari bilik mayat.

Tiba di luar saya bertanya kepadanya. "Mak cik, ceritakanlah kepada saya apa sebenarnya yang berlaku sampai wajah anak mak cik bertukar jadi hitam?" tanya saya. Wanita itu tidak mahu menjawab sebaliknya menangis teresak-esak. Saya ulangi pertanyaan tetapi ia masih enggan menjawab. Dia seperti menyembunyikan sesuatu."Baiklah, kalau mak cik tidak mahu beritahu,saya tak mahu uruskan jenazah anak mak cik ini. " kata saya untuk menggertaknya. Bila saya berkata demikian, barulah wanita itu membuka mulutnya. Sambil mengesat airmata, dia berkata, "Ustaz, anak saya ni memang baik, patuh dan taat kepada saya. Jika dikejutkan di waktu malam atau pagi supaya buat sesuatu kerja, dia akan bangun dan buat kerja itu tanpa me
mbantah sepatahpun. Dia memang anak yang baik. Tapi..." tambah wanita itu lagi "apabila makcik kejutkan dia untuk bangun sembahyang, Subuh misalnya, dia mengamuk marahkan mak cik. Kejutlah dia, suruhlah dia pergi ke kedai, dalam hujan lebat pun dia akan pergi, tapi kalau dikejutkan supaya bangun sembahyang,anak makcik ini akan terus naik angin. Itulah yang mak cik kesalkan." kata wanita tersebut. Jawapannya itu memeranjatkan saya.

Teringat saya kepada hadis nabi bahawa barang siapa yang tidak se
mbahyang, maka akan ditarik cahaya iman dari wajahnya. Mungkin itulah yang berlaku. Wajah pemuda itu bukan sahaja ditarik cahaya keimanannya, malah diaibkan dengan warna yang hitam.Selepas menceritakan perangai anaknya, wanita tersebut meminta diri untuk pulang.Dia berjalan dengan pantas dan hilang dalam persekitaran yang gelap.Kemudian saya pun memandikan, mengapankan dan menyembahyangkannya.

Selesai urusan itu, saya ke
mbali ke rumah semula. Saya perlu balik secepat mungkin kerana perlu bertugas keesokan harinya sebagai imam di Masjid Sultan Sallehuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam. Selang dua tiga hari kemudian, entah kenapa hati saya begitu tergerak untuk menghubungi waris mayat pemuda tersebut. Melalui nombor telefon yang diberikan oleh Hospital Tengku Ampuan Rahimah, saya hubungi saudara Allahyarham yang agak jauh pertalian persaudaraannya. Selepas memperkenalkan diri, saya berkata, "Encik, kenapa encik biarkan orang tua itu datang ke hospital seorang diri di pagi-pagi hari. Rasanya lebih elok kalau encik dan keluarga encik yang datang sebab encik tinggal di Kuala Lumpur lebih dekat dengan Klang."


Pertanyaan saya itu menyebabkan dia terkejut, "Orang tua mana pula?" katanya. Saya ceritakan tentang wanita berkenaan, tentang bentuk badannya, wajahnya,tuturannya serta pakaiannya. "Kalau wanita itu yang ustaz katakan, perempuan itu adalah emaknya, tapi.... emaknya dah meninggal lima tahun lalu!" Saya terpaku, tidak tahu apa yang hendak dikatakan lagi. Jadi 'apakah' yang datang menemui saya pagi itu?Walau siapa pun wanita itu dalam erti kata sebenarnya, saya yakin ia adalah 'sesuatu' yang Allah turunkan untuk memberitahu kita apa yang sebenarnya telah berlaku hingga menyebabkan wajah pemuda berkenaan bertukar hitam. Peristiwa tersebut telah terjadi lebih setahun lalu, tapi masih segar dalam ingatan saya.


Ia mengingatkan saya kepada sebuah hadis nabi, yang bermaksud bahawa jika seseorang itu meninggalkan se
mbahyang satu waktu dengan sengaja,dia akan ditempatkan di neraka selama 80,000 tahun. Bayangkanlah seksaan yang akan dilalui kerana satu hari di akhirat bersamaan dengan seribu tahun di dunia. Kalau 80,000 tahun?

  • 500 g mee kuning
  • 300 g udang sederhana besar
  • 1 keping dada ayam
  • 1 biji lada Benggala hijau dan merah, dipotong kiub
  • 6 keping cendawan tiram, dihiris
  • 4 kelopak kobis daun, dikerat-kerat
  • 2 biji tomato, dibelah 4 setiap 1 biji
  • 1 cawan taugeh (optional)
  • 2 keping tauhu digoreng dan hiris
  • Hirisan daun sup, daun bawang dan cili padi secukupnya
  • Bawang goreng utk hiasan
  • 3 ulas bawang putih, ditumbuk lumat
  • 3 camca besar sos tiram*
  • 2 camca besar sos lada hitam*
  • 1 camca besar sos abalone*
  • 1/2 camca teh minyak bijan*(*gaul semua sos dalam satu bekas)
  • 1 camca teh kicap pekat
  • 1 camca besar tepung jagung, bancuh dgn sedikit air
  • Garam dan gula secukup rasa

Cara-cara

  1. Basuh udang, asingkan kepala dan ekornya. Perap udang yg telah dibersihkan dgn 1 camca teh garam, biar 5 minit, cuci kembali dan toskan. Dada ayam dipotong kecil2, cuci dan sejatkan.
  2. Panaskan sedikit minyak dalam kuali, tumis kepala dan ekor udang tadi hingga kekuningan. Angkat dan tumbuk hingga lumat. Masukkan dalam periuk, tuang 1 liter air dan renihkan 20 minit. Tapis dan asingkan stok udang.
  3. Dalam periuk atau kuali. Tuang sedikit minyak, tumis bawang putih hingga wangi. Masukkan udang, daging ayam dan kacau goreng 2 minit. Masukkan bancuhan sos tadi dan juga stok udang. Biar hingga mendidih.
  4. Masukkan kobis daun, tomato, cendawan, tauhu dan lada benggala. Masak 5 minit. Tambah sedikit lagi air (mengikut keperluan masing2).
  5. Masukkan bancuhan tepung jagung, dan kicap pekat. Gaul rata. Masukkan mee dan taugeh. Gaul rata. Perasakan garam dan gula secukupnya. Hidangkan panas2 dgn taburan hirisan daun sup/daun bawang, bawang goreng dan cili padi.